Kamis, 29 Maret 2012

Pengangguran


PENGANGGURAN


Bab I : Pendahuluan

            Bila kita berbicara tentang yang namanya pengangguran nih,tentu semua sudah mengerti tentang keadaan tersebut,bukan ???.Yup,pengangguran sendiri sering kali terlihat di bumi kita tercinta Indonesia ini bahkan menurut kabar terakhir masih ada sekitar 8,12 juta putra dan putri (Wow,banyak banget !!) Indonesia yang masih berkutat dengan hal tersebut.
            Oleh sebab itulah,saya mengangkat tema pengangguran ini untuk di tancapkan kedalam blog pribadi saya dan juga mudah-mudahan “ada” pihak yang peduli terhadap pengangguran setelah membaca artikel ini.Oia,dari pada kelamaan lihat dan baca pendahuluan dari saya (Hehehe PD J ) langsung saja deh kita kencangkan sabuk pengaman ke Bab II yang membahas lebih lanjut tentang apa itu PENGANGGURAN.

Bab II : Teori

            Pengangguran itu menurut saya bisa di artikan secara sempit dan luas.secara sempitnya pengangguran itu berarti orang yang tidak bekerja (Tidak menghasilkan uang) kalau secara luasnya pengangguran itu berarti orang yang menunggu kesempatan kerja,sedang mencari kerja,dan ada pula yang notabene sudah bekerja tapi upah yang di hasilkan kurang mencukupi kebutuhan hidup.
            Tingkat pengangguran itu bisa di hitung dengan cara membandingkan jumlah angkatan
kerja dengan jumlah penganggur.berikut rumusnya :  



            Pengangguran pun di bagi ke dalam 2 kategori yaitu berdasarkan jam kerja dan penyebab terjadinya,mari kita bahas 1 demi 1.
Berdasarkan jam kerja ada 3 macam :
Ø  Pengangguran Terselubung     : Bisa di artikan orang ini tidak bekerja secara optimal karena alasan tertentu. 
Ø  Setengah Menganggur            : Bisa di artikan orang ini bekerja tetapi tidak secara optimal/terlalu banyak waktu mengangurnya ketimbang bekerjanya.
Ø  Pengangguran Terbuka           : Nah,ini yang jadi masalah sesungguhnya bagi setiap negara.orang ini tidak mempunyai pekerjaan apa pun.


Berdasarkan penyebab terjadinya ada 7 macam :
Ø  Friksional        : Pengangguran ini sifatnya sementara lantaran orang ini tidak mampu memenuhi persyaratan yang di inginkan oleh pembuka lapangan kerja.
Ø  Konjungtural   : Lebih disebabkan oleh naik turunnya perekonomian.
Ø  Struktural        : Di akibatkan oleh perubahan struktur ekonomi (Permintaan berkurang,kemajuan teknologi,kebijakan pemerintah).
Ø  Musiman         : Ketidaktetapan kegiatan ekonomi jangka pendek lah yang menyebabkan orang ini menganggur.
Ø  Siklinal            : Terjadi akibat imbas naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah daripada penawaran kerja.
Ø  Teknologi        : Pergantian tenaga manusia ke tenaga mesin adalah factor utamanya.
Ø  Siklus              : Di sebabkan oleh turunnya permintaan masyarakat.

Bab III : Pembahasan

            Yang akan saya bahas di artikel ini hanya bagaimana caranya agar pengangguran di Indonesia berkurang dari tahun ke tahun.Eeeeem,langsung saja kita mulai tahap yang pertama biar tidak kelamaan (hehehe).
1.Tumbuhkan KEMAUAN dan NIAT usaha dalam diri kita
            Mungkin ada pertanyaan di antara para pembaca mengapa harus ada kedua hal tersebut ? ya karena kedua hal tersebut adalah suatu landasan yang HARUS ada pada setiap individu untuk bangkit atau memulai langkah untuk mencapai suatu tujuan seperti mendapatkan pekerjaan.
2.Bangkitkan jiwa ENTREPRENEUR
            Kebanyakan mindset masyarakat di Indonesia setelah selesai jenjang pendidikan itu biasanya adalah “Mencari Kerja” dan itu sangat-sangat KELIRU.kenapa saya bilang keliru ?
karena apabila kita terus-terusan mencari cari cari dan cari tapi tak kunjung dapat juga itu justru akan membuang waktu kita,semakin banyak waktu yang terbuang secara percuma akan menyebabkan kita jadi orang yang “otomatis” terELIMINASI dari persaingan yang semakin keras.oleh karena itu,jiwa entrepreneur sangat lah penting untuk di miliki masyarakat Indonesia.


Sekian pembahasan saya mengenai pengangguran ini,saya harap ada manfaat yang bisa diambil untuk kemajuan bangsa Indonesia.SEMANGAT !!! 








Tidak ada komentar:

Posting Komentar